Minggu, 10 Januari 2016

Salam Fighter!
Di awal tahun 2014 tepatnya tanggal 12-14 Januari, keluarga besar Street Fighters Medan Community melakukan touring yang pertama mengeRoutelilingi Danau Toba dengan jarak tempuh 650 km. Banyak hal yang didapat selama perjalanan, selain disuguhkan pemandangan alam dan kuliner yang menarik juga diselingi dengan rute perjalanan yang menantang seperti jalanan rusak, berkabut dan hujan. Di hari pertama kami mengambil rute Medan-P. Siantar-Tarutung dan menginap 1 malam di kota Tarutung yang dingin. Hari berikutnya kami mengambil rute pulang: Tarutung-Siborongborong-Dolok Sanggul-Sidikalang-Berastagi-Medan. Selama perjalanan suasana persaudaraan sangat terasa terlebih ketika melepaskan saudara kami Bro Khaled untuk kembali ke kota Kisaran di malam hari ke 2 dengan mengambil rute yang berbeda seorang diri. (salut buat Bro Khaled hehehhe)
Akhirnya, 1st Touring Days Street Fighters Medan Community berhasil dilalui dengan tidak kurang sesuatu apapun  dan sampai di kota Medan dengan selamat. Acara touring days ini membawa tali persaudaraan diantara keluarga besar Street Fighters Medan Community dan Vixion Fighter Klan Kisaran semakin erat. Tunggu 2nd Touring Days Street Fighters Medan Community berikutnya!
Bravo SFMC!
4

2014-02-26 09.45.31-1
IMG_0837

DSC00123
15
2011-05-04 16.10.28


2013-11-21 10.07.20
2
Motor bergenre street fighter di Indonesia asal muasalnya dari kota kecil berjuluk Puerto Rico alias Purwokerto. Sosok Agus Djanuar punggawa X-K Bike Design sudah bukan nama asing lagi, doi juga yang menyebarkan virus-virus street fighter di Indonesia.  Kota yang terkenal dengan mendoan kini di dunia motor terkenal dengan street fighter nya dan lebih spesifik lagi adalah terkenal dengan nama Minor Fighter (MF).
Perlu diketahui pula bahwa Minor Fighter bukanlah klub/komunitas apalagi geng motor, MF ini adalah sebuah keluarga bermotor yang memiliki keterikatan hubungan saudara bukanlah anggota. Makanya motor mereka tertempel stiker bertuliskan BUKAN ANGGOTA KLUB MOTOR, kalimat tersebut semakin mempertegas identitas mereka. MF ini terlahir kedunia sejak 20 Oktober 2007 silam di perbukitan Dieng Plateu, Wonosobo. Kebetulan penulis OZ ini juga menjadi saksi dalam kelahiran MF ini.
Seiring berjalanya waktu, tentu saja banyak hal terjadi didalam diri MF, halangan gangguan dan sebagainya. Justru inilah yang menjadikan MF semakin solid dalam hubungan antar keluarga. Ingat untuk menjadi keluarga MF bukanlah hal mudah, seperti layaknya klub / komunitas lain yang tinggal daftar dapat KTA langsung masuk klub. “Disini keluarga bukan klub, jadi untuk menjadi bagian dari kami harus benar-benar memiliki jiwa yang sama” ungkap Agus Djanuar.
Agus DJ yang berkumis tipis menggelikan juga menjelaskan saat perjumpaan dengan OZ mengenai keluarga yang telah tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Istilah-istilah yang mereka miliki sebagai berikut: untuk pusat nya MF dinamakan dengan Rumah Simpul, sedangkan keluarga yang tersebar di kota lain disebut sebagai Simpul. Nah, untuk orang yang bukan keluarga MF namun memiliki dan memasang atribut MF disebut sebagai Lapis Suport MF.
“Memiliki bordir MF bukan berarti MF hanya yang pasti terdata di MF untuk keterlibatannya di lapis support MF ( ket : lapis support MF = orang/ individu diluar keluarga ) mau menjadi terlibat langsung atau tidak kembali berserah ke manusianya ( pemilik patch/ bordir punggung ) tahapan proses ini yang kita kenal dg istilah seleksi alam” jelas Agus Djanuar lagi.
Nah,… jangan salah, keluarga yang minoritas ini ternyata sudah diakui kalangan street fighter dunia lho. Terbukti dengan beberapa ulasan majalah luar negeri di wilayah Eropa sono  seperti Streetfighters dan Street Monster. Terus komunitas furax prancis, phonixfighter juga mengakui adanya Minor Fighter. Kemudian beberapa website di Belanda juga mengulas tentang Minor Fighter. Meski memiliki basis mesin ber cc kecil namun filosofi yang dimiliki inilah yang membuat MF di akui dunia. Ini bro salah satu link yang ngebahas tentang MF atau klik link nya untuk melihat ulasanya.
Salam Fighters
0
Salah satu tipe motor dan aliran dalam modifikasi motor yang paling popular saat ini adalah Streetfighter alias petarung jalanan.
Aliran modifikasi bergaya Streetfighter cukup digemari oleh modifikator-modifikator di Amerika dan Eropa. Streetfighter sendiri cukup aslinya merupakan istilah yang digunakan untuk motor-motor yang sengaja di custom (dimodifikasi) dengan mengganti sejumlah komponen body, kaki-kaki, dan kadang-kadang juga mengorek mesin agar terlihat lebih angresif bahkan lebih kencang. Namun untuk negara-negara dengan basis mesin motor yang dibatasi pada cc lebih kecil seperti di Indonesia, maka motor cruiser dengan model mesin dan cc streetlegal paling besar sudah cukup.
Mengingat basisnya adalah motor bertenaga badak, streetfighter memang dimaksudkan sebagai model motor yang menitik beratkan pada kemungkinan meningkatkan kecepatan dan handling, namun tetap setia pada gaya kekar nan menakutkan. Jadi jelas berbeda dengan sportbike yang menekankan kecepatan dengan gaya sporty. Ciri utama dari aliran ini tampak pada custom berikut:
  • Stang jepit digantikan stang ala motorkros/lebar
  • Meninggikan buntut (terutama untuk gaya Inggris yang agresif)
  • Fairing dilepas atau setidaknya dimodifikasi dan diminimalisir dengan subfairing.
  • Pengecatan bercorak khusus.
  • Penggunaan knalpot aftermarket yang bersuara nyaring.
  •  Penggunaan lampu kastem atau aftermarket yang berbeda dengan model lampu aslinya.
  • Penggunaan sprocket (gir) belakang yang besar demi akselerasi lebih cepat.
  • Cakram lebih besar dan kaliper lebih pakem dan bermerek.
  • Memperkuat rigiditas sasis dengan mengganti model/merek sok dan komponen kaki-kaki lainnya.
  • Korek mesin hingga penggunaan teknologi booster seperti: superchargers turbochargers, injeksi nitrous oxide dan sebagainya.
  • Pada beberapa kastem yang ekstrim, bahkan sasis dimodifikasi atau diganti dengan model yang lebih baik dan gaya.
Untuk basis motor-motor cruiser di tanah air seperti Tiger, Thunder 250, dan Scorpio, custom akan menghabiskan dana lebih besar. Karena kadang-kadang harus mengubah frame sasis atau menambahkan komponen kamuflase seperti deltabox dan kondom tangki/body. Juga membutuhkan upgrade kaki-kaki ala moge biar tampak lebih kekar. Dengan berbagai perubahan tersebut, tidak jarang anggaran modifikasi motor jauh melebihi dana pembelian komponen aslinya atau harga motor itu sendiri.
Sumber : kiat-modif.blogspot.com

Salam Fighter!

Posted: June 19, 2012 in All about fighter
7
Hi,
Kami adalah pengemar modifikasi beraliran Street Fighter berbasis di kota Medan. Kami membentuk komunitas di awal tahun 2010 dengan Logo SFMM-New    anggota (Popo, Havis, dan Budi) dan dapat  dianggap salah satu kelompok penyebar virus fighter di kota Medan.
Motor beraliran street fighter di Indonesia asal muasalnya dari kota Purwokerto. Sosok Agus Djanuar punggawa X-K Bike Design sudah bukan nama asing lagi, beliau juga merupakan salah satu modifikator senior untuk urusan modifikasi beraliran street fighter khususnya di Purwokerto. Kota yang terkenal dengan mendoan kini di dunia motor terkenal dengan street fighter nya dan lebih spesifik lagi adalah terkenal dengan nama Minor Fighter (MF) .
Salam Fighter!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar